Dampak Pergaulan Bebas pada Sistem Reproduksi serta Teknologi pada Sistem Reproduksi

Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melewati batas norma yang berlaku di masyarakat, mulai dari norma agama hingga norma hukum. Banyak hal dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan ini, salah satu yang utama adalah ketidaktahuan mereka akan dampak pergaulan bebas itu sendiri.

Pergaulan bebas sangat erat kaitannya dengan perilaku seks bebas. Dalam bahasa universal, seks bebas adalah perilaku seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang dalam waktu singkat.Sedangkan bila merujuk pada adat-istiadat yang berlaku di Indonesia, seks bebas ini berarti hubungan seksual yang dilakukan di luar nikah. Apa pun itu, seks bebas memiliki konsekuensi yang tidak ringan, mulai dari terjangkitnya penyakit menular seksual hingga kehamilan dini.
• Dampak Pergaulan Bebas pada Sistem Reproduksi
Sebagaimana sebuah flashdisk, jika ia digunakan sembarangan tanpa dilakukan scanning terlebih dahulu, pasti ia akan terkena virus yang bisa mengacaukan file-file yang ada. Demikian juga jika hubungan seks dilakukan secara sembarangan tanpa melalui jalan yang dihalalkan oleh aturan agama (agama apapun juga) dan aturan pemerintah, maka pasti infeksi alat kelamin dan akibat lain akan muncul.
Pengaruh seks bebas terhadap kesehatan reproduksi dapat digolongkan dalam tiga hal sebagai berikut:
1. Pengaruh yang paling potensial dan nyata adalah tertular penyakit infeksi menular seksual (IMS) dengan segala akibatnya.
1. Hamil di luar nikah, dengan akibat meningkatnya kejadian aborsi.
2. Tekanan psikologis sampai depresi.

Infeksi menular seksual
Dulu kelompok penyakit ini disebut penyakit kelamin (veneral
diseases), tetapi karena tidak hanya menyerang alat kelamin maka mereka disebut penyakit menular seksual (sexually transmitted diseases), dan sekarang lebih terkenal dengan nama infeksi menular seksual (IMS) atau sexually transmitted infections karena sebagian besar infeksi ini ditularkan melalui hubungan seks baik vaginal, oral maupun anal. Penularan non seksual antara lain melalui jarum suntik, donor darah dan transmisi dari ibu ke janin baik intrauterin ataupun waktu janin dilahirkan. Lebih dari 30 kuman dan virus telah berhasil diidentifikasi, tetapi hanya 8 yang paling banyak dijumpai. Dari 8 IMS ini, 4 dapat disembuhkan yakni: syphilis, gonorrhoea, chlamydia dan trichomoniasis, sedang 4 lainnya yang disebabkan oleh virus tidak dapat disembuhkan: hepatitis B, herpes simplex virus (HSV atau herpes genitalis), human immunodeficiency virus (HIV), dan human papillomavirus (HPV). Yang termasuk dalam kelompok penyakit IMS yang lain adalah: Chancroid, Crabs (Pubic Lice), Genital warts, Molluscum Contagiosum, Pelvic Inflammatory Disease (PID), Scabies, dan Yeast infection.
  • Teknologi Sistem Reproduksi

Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan).  Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan meliputi inseminasi buatan, perlakuan hormonal, donor sel telur dan sel sperma, kultur telur dan embrio, pembekuan sperma dan embrio, GIFT (gamet intrafallopian transfer), ZIFT (zygote intrafallopian transfer), IVF (in vitro fertilization), partenogenesis dan kloning.


Sumber :  http://obgin-ugm.com/wp-content/uploads/2018/02/Pengaruh-Seks-Bebas-terhadap-Kesehatan-Reproduksi.pdf


https://www.sehatq.com/artikel/inilah-dampak-pergaulan-bebas-yang-perlu-diwaspadai/amp


https://www.rudyct.com/PPS702-ipb/02201/kel5_012.htm

Komentar